Cara Mengelola Keuangan Keluarga Muda agar Tidak Selalu Tekor Setiap Bulan
Cara Mengelola Keuangan Keluarga Muda agar Tidak Selalu Tekor Setiap Bulan
Menikah bukan hanya tentang cinta. Setelah akad, realita datang dalam bentuk: listrik, cicilan, galon, susu anak, dan uang belanja yang seakan nggak pernah cukup. Apalagi bagi keluarga muda dengan penghasilan pas-pasan, kondisi “tekor sebelum tanggal tua” sering jadi masalah rutin.
Tapi jangan khawatir—dengan manajemen keuangan yang tepat, keluarga muda bisa hidup sejahtera meski gaji terbatas.
1. Kenali Dulu Pola Keuangan Keluargamu
Sebelum bicara budgeting atau investasi, kenali dulu: ke mana saja uangmu pergi tiap bulan?
Gunakan 1–2 bulan pertama setelah menikah untuk:
-
Mencatat pengeluaran harian
-
Melihat kebiasaan boros (jajan online, langganan TV, dll.)
-
Menentukan siapa yang memegang keuangan: istri, suami, atau bersama
💡 Tip: Gunakan aplikasi seperti Money Manager, DompetKu, atau Excel sederhana.
2. Buat Pos Keuangan Khusus Keluarga Muda
Mulai gunakan rumus klasik 50-30-20 yang dimodifikasi sesuai realita:
Pos Pengeluaran | Presentase | Contoh |
---|---|---|
Kebutuhan pokok | 50% | Sewa, listrik, makan, susu anak |
Kebutuhan sekunder | 20% | Jajan, rekreasi, internet |
Tabungan & investasi | 20% | Dana darurat, tabungan pendidikan |
Zakat & sosial | 10% | Sedekah, infak, bantu orang tua |
💡 Gunakan rekening berbeda untuk tabungan dan kebutuhan pokok.
3. Hindari Kesalahan Klasik Pasangan Muda
❌ Semua gaji dicampur tapi tidak dicatat
❌ Belanja pakai paylater tanpa rencana
❌ Selalu beli barang bayi “terbaik” padahal jarang dipakai
❌ Tidak punya dana darurat padahal punya anak kecil
❌ Malas diskusi keuangan dengan pasangan
Keuangan keluarga bukan tanggung jawab suami saja—tapi kerja tim antara suami & istri.
4. Langkah-Langkah Menstabilkan Keuangan Keluarga
-
Catat pengeluaran 30 hari penuh
-
Stop gaya hidup instan (pesan makanan terus, beli barang lucu tapi nggak penting)
-
Pakai prinsip delay gratification
-
Bangun dana darurat minimal 3x pengeluaran bulanan
-
Lunasi utang konsumtif terlebih dahulu
💡 Tip: Untuk pasangan yang baru punya anak, dana darurat idealnya 6x pengeluaran bulanan.
5. Investasi yang Cocok untuk Keluarga Muda
Jenis | Modal awal | Return | Cocok untuk |
---|---|---|---|
Reksa dana pasar uang | Rp100.000 | 4–6% | Tabungan jangka pendek |
Emas digital | Mulai Rp10.000 | 2–4% | Dana darurat, anti inflasi |
Deposito syariah | Rp1 juta | 4–5% | Tabungan aman |
Tabungan berjangka anak | Tergantung bank | - | Biaya pendidikan anak |
💡 Hindari investasi bodong. Pastikan semua pilihanmu diawasi OJK dan sesuai prinsip syariah.
6. Contoh Pengelolaan Gaji Keluarga Muda: Studi Kasus
Keluarga A
-
Suami: Pegawai swasta – Rp4 juta
-
Istri: Freelance – Rp1,5 juta
-
Total pendapatan: Rp5,5 juta
Pengelolaan:
-
Rp2,75 juta (kebutuhan pokok)
-
Rp550 ribu (hiburan + jajan)
-
Rp1,1 juta (tabungan & investasi)
-
Rp550 ribu (sedekah, orang tua)
Mereka menggunakan 3 rekening:
-
Rekening kebutuhan bulanan
-
Rekening tabungan
-
Dompet digital untuk jajan
7. Diskusi Rutin Keuangan Keluarga
Keluarga muda yang bahagia bukan yang tajir, tapi yang kompak mengelola keuangan.
Lakukan financial check-up setiap bulan:
-
Apa yang boros?
-
Target menabung bulan ini?
-
Apakah ada kebutuhan anak baru?
Duduk bareng sambil ngopi di rumah sambil bahas finansial jauh lebih bermanfaat daripada bertengkar gara-gara tagihan tak terduga.
8. Tips Hemat Sehari-Hari yang Realistis
-
Masak sendiri 5x seminggu
-
Belanja bulanan di warung grosir
-
Gunakan listrik prabayar (bisa kontrol)
-
Kurangi TV kabel & langganan streaming
-
Gunakan transportasi umum bila memungkinkan
-
Jual barang bayi yang tidak terpakai
💡 Gunakan metode cash-stuffing (amplop fisik atau digital) untuk tiap kategori belanja mingguan.
9. Prioritaskan Tabungan Tujuan Keluarga
-
Dana persalinan berikutnya
-
Tabungan rumah kontrakan / rumah sendiri
-
Biaya masuk PAUD atau TK anak
-
Biaya mudik tahunan
-
Tabungan umrah keluarga
Selalu gunakan prinsip:
💰 “Simpan dulu, belanja kemudian.”
Bukan sebaliknya.
10. Kapan Harus Cari Penghasilan Tambahan?
Jika gaji tidak cukup bahkan untuk kebutuhan pokok + tabungan minimal 10% per bulan, maka:
✅ Saatnya salah satu (atau dua-duanya) cari penghasilan tambahan:
-
Jualan makanan ringan
-
Menulis artikel freelance
-
Menjadi reseller produk syariah
-
Jual e-book parenting
-
Usaha laundry rumahan
Posting Komentar untuk "Cara Mengelola Keuangan Keluarga Muda agar Tidak Selalu Tekor Setiap Bulan"