✅ Strategi Menjual Frozen Food via Marketplace untuk UMKM Rumah Tangga
✅ Strategi Menjual Frozen Food via Marketplace untuk UMKM Rumah Tangga
🏠 Pendahuluan
Frozen food atau makanan beku adalah salah satu jenis usaha rumahan yang terus tumbuh dan memiliki pasar yang luas. Dari pempek, mendoan, risol, siomay, hingga lauk siap goreng—semuanya kini bisa dijual lewat marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan TikTok Shop.
Namun, menjual produk frozen berbeda dengan menjual barang biasa. Butuh strategi agar produk tetap aman, menarik, dan sampai dengan baik ke tangan pembeli.
Dalam artikel ini, kita bahas strategi lengkap menjual frozen food via marketplace untuk UMKM skala rumah tangga—dari persiapan, pengemasan, pemasaran, sampai menghadapi tantangan umum.
🔍 Mengapa Marketplace Cocok untuk Menjual Frozen Food?
-
Akses pasar luas: Bisa menjangkau konsumen di kota lain tanpa buka toko fisik.
-
Hemat biaya: Tidak perlu sewa tempat atau bayar karyawan banyak.
-
Tersedia fitur logistik: Beberapa ekspedisi bisa kirim frozen food dalam hitungan jam.
-
Bisa dimulai dari rumah: Cocok untuk UMKM skala kecil.
-
Promosi lebih terukur: Marketplace punya fitur iklan dan voucher yang mudah diatur.
📦 Persiapan Penting Sebelum Menjual Frozen Food Online
1. Legalitas Dasar
-
NIB (Nomor Induk Berusaha): Bisa didaftarkan online di OSS gratis.
-
PIRT/BPOM: Idealnya dimiliki untuk meningkatkan kepercayaan.
-
Sertifikasi Halal (jika produk Muslim-friendly): Menambah nilai jual.
2. Produk Siap Kirim
-
Pastikan makanan:
-
Sudah diuji tahan beku minimal 1 minggu
-
Tidak mudah hancur saat dikemas
-
Aman dikirim ekspedisi minimal 1 hari
-
3. Kemasan Food Grade dan Aman
-
Gunakan plastik vacuum/ziplock tahan dingin
-
Gunakan ice gel/dry ice untuk pengiriman
-
Masukkan dalam box styrofoam atau insulated bag
4. Foto Produk Profesional
-
Ambil foto makanan dalam kondisi beku dan setelah digoreng.
-
Gunakan pencahayaan alami.
-
Gunakan latar bersih & seragam.
🛍️ Cara Membuat Toko Marketplace yang Menarik untuk Produk Frozen Food
a. Nama Toko
Gunakan nama yang jelas dan brandable. Contoh:
-
"Frozen Mami"
-
"Mendoan Beku Jogja"
-
"Pempek Rumahan by Rini"
b. Desain Etalase Toko
-
Gunakan banner toko yang menonjolkan produk utama.
-
Tambahkan testimoni dan info pengemasan di bagian deskripsi toko.
c. Buat Variasi Produk
-
Kemasan 5 pcs, 10 pcs, 20 pcs
-
Bundling dengan sambal atau bumbu
-
Paket reseller
📈 Strategi Optimasi Produk di Marketplace
1. Judul Produk yang Jelas & SEO-Friendly
Contoh:
-
Tempe Mendoan Frozen 10 pcs – Tanpa MSG – Siap Goreng
-
Pempek Lenjer Isi Telur – Frozen Food Rumahan – 1 Pack Isi 5
2. Deskripsi Produk Detail
-
Komposisi bahan
-
Berat bersih
-
Saran penyimpanan
-
Masa simpan
-
Cara penyajian
-
Informasi pengemasan & ongkir
3. Gunakan Fitur Gratis Ongkir dan Voucher
-
Tawarkan promo “Gratis Ongkir Min. Belanja”
-
Voucher potongan Rp 5.000–Rp 10.000 untuk repeat order
4. Koleksi Produk
-
Buat kategori: "Camilan", "Lauk", "Paket Reseller", dll.
📦 Teknik Pengemasan Frozen Food untuk Pengiriman Online
Bahan Wajib:
-
Vacuum sealer / ziplock
-
Ice gel (2–3 pcs per 1 kg)
-
Styrofoam box / thermal bag
-
Lakban kuat
Tips:
-
Kirim hanya pada hari Senin–Kamis untuk menghindari paket tertahan weekend
-
Pastikan semua produk sudah beku keras saat dikemas
-
Lapisi dalam plastik tambahan agar tidak bocor
Ekspedisi yang Cocok:
-
Gosend/Grab Instant/Sameday (Jabodetabek)
-
J&T Sameday / Shopee Express Sameday
-
Kurir instan lokal
🎯 Strategi Promosi Efektif untuk Produk Frozen di Marketplace
1. Pakai Fitur Iklan Marketplace
-
Iklankan produk unggulan 1–2 saja
-
Budget awal cukup Rp 10.000–20.000/hari
2. Pakai Voucher Repeat Order
-
“Belanja 2x, diskon 10%”
-
“Langganan tiap minggu? Dapat bonus 1 pack!”
3. Manfaatkan Live dan Feed
-
Live packing pesanan → menunjukkan kualitas dan banyaknya order
-
Upload konten video di Shopee Feed/Tokopedia Feed
4. Kolaborasi dengan Influencer Lokal
-
Kirim 1–2 pack ke food reviewer lokal
-
Minta testimoni atau video “unboxing”
🧊 Tips Menjaga Kualitas Frozen Food saat Dijual Online
-
Bekukan minimal 4 jam sebelum dikemas
-
Jangan kirim jika freezer bermasalah
-
Beri stiker “Langsung Masukkan Freezer” di kemasan luar
-
Selalu stok ice gel cadangan
-
Beri pelatihan sederhana untuk reseller tentang penyimpanan
💡 Studi Kasus UMKM Sukses: “FrozenRasa.id”
-
Berawal dari jualan pempek rumahan via WA
-
Mulai upload ke Shopee 1 produk: Pempek isi Telur
-
Konsisten upload video testimoni & packing
-
Sekarang memiliki 20 reseller aktif, omzet Rp 12–20 juta/bulan
📚 FAQ: Menjual Frozen Food via Marketplace
1. Apakah bisa jual frozen food tanpa freezer besar?
Bisa. Asal punya kulkas dengan freezer yang stabil dan tidak sering dibuka-tutup.
2. Apa risiko jual frozen food online?
Risiko utama adalah produk rusak selama pengiriman. Namun bisa diatasi dengan teknik kemasan yang tepat.
3. Apakah harus punya izin khusus?
Idealnya punya NIB dan PIRT. Tapi untuk produk awal, bisa mulai sambil mengurus izin.
4. Bisa kirim ke luar kota?
Bisa. Gunakan layanan Sameday atau Next Day dan kemas dengan ice gel + box styrofoam.
5. Apakah bisa minta tolong kurir langganan?
Bisa, terutama untuk pembeli tetap dalam kota. Banyak pelaku UMKM pakai jasa motor pribadi atau ojek lokal.
💬 Tips Tambahan agar UMKM Makin Laku
-
Tambahkan petunjuk penyajian di kemasan
-
Sering posting testimoni pembeli
-
Buat paket bulanan atau langganan
-
Beri reward ke pelanggan loyal (voucher kecil, stiker lucu, dll)
-
Tawarkan “paket usaha” bagi yang mau jadi dropshipper
🏁 Penutup
Menjual frozen food via marketplace bisa jadi peluang besar bagi UMKM rumah tangga, asal dilakukan dengan persiapan matang. Mulai dari legalitas, kemasan yang tepat, hingga strategi promosi online—semuanya harus diperhatikan agar produk sampai ke konsumen dengan aman dan berkualitas.
Kini saatnya produk rumahan seperti pempek, tempe mendoan, dan risoles milikmu bisa masuk ke pasar digital. Cukup dari rumah, kamu bisa bangun jaringan pembeli loyal hingga ke luar kota.
Posting Komentar untuk "✅ Strategi Menjual Frozen Food via Marketplace untuk UMKM Rumah Tangga"